Wednesday, April 23, 2014

10 Fakta Pantangan Seputar Kehamilan

Celoteh Bayi - Kehadiran buah hati merupakan kebahagiaan tersendiri bagi pasangan yang sudah menikah. Kehamilan bisa menjadi momen membahagiakan bagi pasangan ataupun keluarganya. Beberapa nasihat pun dilontarkan agar nantinya si jabang bayi bisa lahir dengan selamat. Selain nasihat, tak jarang pula didengar mitos-mitos yang tumbuh di masyarakat. Adapaun mitos-mitos ini tidak semuanya benar dan bahkan tidak jarang pula banyak kaum ibu hamil meyakini dan menjalankannya. Berikut ini 10 fakta pantangan seputar kehamilan yang bisa membantah mitos-mitos yang di takuti kaum ibu hamil.


1. Hubungan seks saat hamil bisa menyakiti bayi
Kenyataanya: "Pada hampir semua kasus, seks seharusnya tidak mempengaruhi si kecil," kata Shari Brasner, MD, profesor kebidanan klinis, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Mount Sinai School of Medicine di New York City dan anggota dewan penasihat ahli Kesehatan Wanita. Kecuali, jika posisi plasenta Anda ada di antara serviks dan vagina atau Anda berada pada risiko tinggi kelahiran prematur, maka berkonsultasilah dengan dokter Anda sebelum melakukan hubungan intim.

2. Tak bisa melahirkan normal jika sebelumnya melahirkan caesar
Kenyataanya: meskipun bukti menunjukkan kelahiran normal sedikit lebih berisiko dibanding mengulang prosedur caesar, kelahiran normal adalah pilihan yang wajar bagi perempuan. Demikian penuturan Brasner. Ia menekankan, hanya perlu membahas pro dan kontra dengan dokter Anda sebelum proses persalinan dimulai.

3. Kehamilan berlangsung sembilan bulan
Kenyataanya: periode kehamilan Anda bisa bervariasi di mana waktu kehamilan paling singkat yakni lima minggu, menurut studi tahun 2013 yang diterbitkan jurnal Human Reproduction. Waktu melahirkan tergantung dari usia, berat badan, berapa bobot Anda saat melahirkan, dan beberapa faktor lainnya.

4. Tak bisa lari saat hamil
Kenyataanya: menurut Brasner, banyak hal yang bisa seorang wanita lakukan tergantung dari apa yang ia lakukan sebelum hamil. Jadi Anda tak perlu khawatir bayi Anda akan lahir tiba-tiba saat Anda tengah treadmill. Anda juga bisa melakukan latihan kardio yang dirancang khusus untuk trimester pertama, kedua, dan ketiga.

5. Jenis kelamin bayi pengaruhi bentuk perut
Kenyataanya: "Jenis kelamin bayi tidak ada hubungannya sama sekali dengan melihat bentuk perut ibunya. Jadi Anda tidak bisa mengatakan jenis kelamin bayi hanya dengan melihat ibunya," kata Brasner.

6. Berat badan akan berkurang saat proses persalinan
Kenyataanya: wanita hanya menurunkan empat sampai enam kg bobotnya, itupun sudah termasuk bayi dan air dalam tubuhnya. Meski kebanyakan wanita kehilangan berat badannya sepuluh sampai 14 kg setelah melahirkan, butuh waktu satu tahun untuk menurunkan sisanya. Di sisi lain, menyusui juga bisa mempercepat penurunan berat badan setelah hamil.

7. Jika Anda memiliki STD, bayi Anda juga akan kena
Kenyataanya: menurut Brasner, sebenarnya pengaruh itu tergantung Sexually Transmitted Diseases (STD) karena beberapa infeksi menular seksual bisa saja menginfeksi darah dan melewati plasenta, sedangkan yang lain hanya menimbulkan ancaman melalui kontak langsung. Tipe kedua ini mungkin bisa ditularkan saat persalinan normal hingga dokter Anda merekomendasikan persalinan caesar.

8. Makan untuk dua orang
Kenyataanya: pertumbuhan bayi dalam kandungan tidak membakar kalori sebanyak yang Anda pikir. Jika Anda sudah makan dengan pola seimbang, menambah makanan selingan dua kali sehari (sekitar 300 kalori), itulah yang Anda butuhkan.

9. Semua wanita bisa menyusui jika ia mau
Kenyataanya: Menurut Brasner, pada kondisi tertentu, misalnya pasca operasi payudara bisa membuat wanita sulit menyusui. Beberapa orang yang mengonsumsi obat untuk penyakit tertentu juga tidak disarankan untuk menyusui. Lebih baik, pelajari mengapa menyusui adalah cara terbaik dan bagaimana Anda bisa mendapat dukungan saat tengah berjuang untuk menyusui.

10. Beberapa makanan dan intensitas kerja bisa berpengaruh pada jenis kelamin bayi
Kenyataanya: "Meski sibuk dan makan saus pedas agak banyak, itu tidak akan menyakiti bayi. Ada bukti, meskipun terbatas, yang menunjukkan bahwa setiap kegiatan atau makanan dipercaya bisa menstimulasi persalinan," kata Brasner.
READ MORE - 10 Fakta Pantangan Seputar Kehamilan